Example floating
Example floating
Berita

Sekretaris MUI Babel Diduga Dianiaya Oknum TNI, Pemuda Muhammadiyah Desak Penegakan Hukum Tegas ‎

285
×

Sekretaris MUI Babel Diduga Dianiaya Oknum TNI, Pemuda Muhammadiyah Desak Penegakan Hukum Tegas ‎

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Pangkalpinang, – Pemuda Muhammadiyah Kota Pangkalpinang menyampaikan keprihatinan dan mengecam keras tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh seorang oknum TNI dari Polisi Militer (PM) terhadap Hasan Rumata, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sekaligus Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Babel.

Peristiwa ini terjadi pada Jumat malam, 1 Agustus 2025, dan disebut bermula dari insiden kecelakaan lalu lintas di Kota Pangkalpinang. Berdasarkan informasi dari sumber terpercaya, insiden kecelakaan itu justru berujung pada dugaan penganiayaan terhadap Hasan Rumata oleh oknum anggota Polisi Militer berinisial JK yang bertugas di wilayah tersebut.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Pangkalpinang, Jazzky, menyatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan sikap arogansi yang ditunjukkan oleh oknum TNI tersebut. Ia menilai bahwa tindakan tersebut tidak hanya melukai secara pribadi, tetapi juga mencoreng nama baik Muhammadiyah serta martabat ulama di Bangka Belitung.

“Tentu kami sangat menyayangkan tingkah arogansi seorang oknum TNI di Pangkalpinang ini. Tindakannya tidak hanya melukai ayahanda kami secara personal, melainkan juga nama dan marwah Muhammadiyah. Apalagi beliau adalah Sekretaris MUI yang notabennya ulama besar di Babel,” ujar Jazzky.

‎Pihak korban disebut telah mengantongi bukti dan saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian. Langkah hukum kini tengah disusun oleh kader Muhammadiyah dari berbagai organisasi otonom yang berkumpul di Masjid Muhajirin Muhammadiyah, Sabtu (02/08/25).

‎“Kami dan seluruh jajaran Angkatan Muda Muhammadiyah Bangka Belitung telah mendampingi ayahanda kami untuk membuat laporan resmi ke Kantor Polisi Militer (Denpom II/5) di Pangkalpinang. Ini bentuk langkah komunikatif dan sesuai prosedur hukum,” tegas Jazzky.

Menurut kesaksian Hasan Rumata usai menjalani pemeriksaan di Kantor Denpom, ia mengalami kekerasan fisik serta pelecehan verbal. Ia mengaku dipukul dan dicaci maki dengan kata-kata kasar oleh oknum pelaku.

“Iya saya dipukul, dan disebut ‘anjing kau, anjing kau’,” ungkap Hasan kepada awak media.

‎Keterangan ini semakin memperkuat desakan agar pihak berwenang segera mengambil langkah tegas terhadap tindakan tidak manusiawi tersebut.

Pemuda Muhammadiyah Kota Pangkalpinang menyatakan akan terus mengawal proses hukum hingga tuntas. Jika tidak ada itikad baik dari pihak pelaku, maka laporan akan dilanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.

“Kami tetap mengikuti prosedur yang berlaku, namun kami juga mendesak Komandan Denpom II/5 Bangka agar mengambil tindakan tegas terhadap oknum pelaku,” pungkas Jazzky.

Peristiwa ini menjadi sorotan masyarakat luas, mengingat korban adalah tokoh ulama yang selama ini dikenal aktif membina umat dan menjaga keharmonisan sosial keagamaan di Provinsi Bangka Belitung.

‎(TIM)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *